Kamis, 10 November 2016

Terima Kasih


Seribu Malam telah berlalu
Kurasakan bahagia bersama dirimu

Menerangi hariku yang gelap
Ribuan kata manis telah terucap

Kuberanikan diriku yang lemah ini
'Tuk bangkit, dan menggenggam tangan mu erat

Kutebarkan semua dariku
Semua demi mendapatkan hatimu yang keras itu

Namun apa daya...
Kau selalu mengatakan tidak....
kepadaku yang penuh dengan goresan masa lalu
Untuk mereka yang bersinar mulia

Ku buat kau yakin 
Ku 'tak kan menyerah

Beginilah aku
Tanah pun tertawa melihat nasibku mengejarmu

Matahari pun terbenam, menyisakan gelapnya malam
Hanya doa kupanjatkan ke hadirat Tuhan

Oh Tuhan...Inikah aku?

Ku bukan manusia lemah, hanya lelah

Seribu malam yang lalu, kubahagia bersamamu
Seribu malam berlalu, aku melihatmu tersenyum....senyum bahagiamu....ya bahagiamu saja

Siapakah aku bagimu?...Ya sebuah tenda...dimana kau bisa berteduh
Kau berlindung padaku disaat hujan badai, dan pergi melupakanku disaat hari cerah....
Cerah bagimu saja, bukan bagiku

Begitu banyak luka dihati....kau bubuhkan garam atas nya

Terima Kasih....Kau ambil sesuatu dariku yang tak akan kembali
Terima Kasih....Kau buka mataku lebar
Terima Kasih....Segala derita ini
Terima Kasih....Segala Belenggu ini
Terima Kasih....Pedihnya luka di hati

Terima Kasih...Kuucapkan Padamu....

Terima Kasih.....Terima Kasih....

Sabtu, 05 November 2016

SPG Nyambil Jadi Pelacur? Ada Loh!

Welcome Back to X-E Blog!
Sebulan sudah gw gak nge-blog akibat hectic-schedule ini. Okey dimalam minggu yang melelahkan ini, gw akan membagikan sebuah cerita yang cukup menuai kritik dari Saskia Gotik jiahhh....

(Nia...Bukan Nama Sebenarnya)

Sebagai seorang warga metropolitan, anda tentu pernah mengunjungi sebuah pameran dengan stand atau booth nya masing masing bukan? Pasti akan terasa sangat hambar apabila kita (terutama kaum lelaki) hanya sekadar melihat booth yang "kosong" tanpa kehadiran seorang wanita cantik yang biasa diebut sebagai SPG (Sales Promotion Girl). Para SPG ini biasanya membantu brand sebuah produk untuk menjualnya kepada konsumen. Kesan "eye-catchy" dari mereka menjadi momen tersendiri bagi para pengunjung event tertentu.

Gw yang sedang magang di sebuah media online lokal, mendapatkan tugas untuk meliput sebuah pameran gadget yang ada di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Siang itu memang jalanan agak macet untuk kota metropolitan dan mendapatkan tugas seperti ini menjadi angin segar karena bisa ngadem ditempat ber-AC yang juga segar hihihihi

Cerita menarik berawal dari saat gw tiba tempat pameran tersebut. Tidak hanya gadget, tapi ada pula pameran otomotif yang tidak kalah ramai. Gw pun memotret suasana pameran yang ramai. Saat melihat hasilnya, ada satu orang SPG yang "nyelip" di foto gw. Wanita penjaga stand gadget itu terlihat cantik menurut gw. Inisiatif pun muncul untuk membuat berita ringan tentang para SPG ini.


Dengan langkah gagap gempita, gw mencoba mendekati wanita itu....Percakapan pun dimulai antara anak dekil alias gw sendiri dengan si cantik nan seksi bak pualam itu...

Gw: Halo, boleh minta foto nya kak?

Cewek: Boleh kok *langsung pose menantang

Gw: Nama gw Kristo, lu siapa nih?

Cewek: *sebut saja Nama gw Nia

Gw: ouh Nia, salam kenal deh 

Singkat cerita, gw langsung akrab dengan si Nia ini dalam beberapa menit saja. Tanya soal usia, dia bilang lahiran 1996 berarti dia beda setahun dengan gw. Gw pun melakukan wawancara singkat dengan Nia seperti yang memang sudah direncanakan sebelumnya. Berapa lama jadi SPG?...Selain SPG ada kerjaan apa?....begitulah kira-kira pertanyaan yang gw lambungkan untuk cewek yang tinggi nya jauh melebihi gw ini.

Suasana berubah 180 derajat dari asik menjadi terusik....dimulai saat gw menanyakan...

Gw: "APA SUKA DUKA ANDA MENJADI SPG?"

Nia: "Ya duka sih cape, atau gak om-om yang bisanya cuma godain doang tapi kere"

Gw: hah kere gimana? miskin gitu?

Nia: kere ilmu soal pu***n cewek hahahaahha

Gw: WHAT THE...!

Gw agak kaget dengan jawaban tersebut. Nia pun kemudian minta izin dengan kepala staff nya untuk keluar makan siang. Dia juga mengajak gw untuk ngobrol lebih jauh saat itu. Wawancara singkat seketika berubah menjadi wawancara terselubung dengan Nia.

SPG ini mengajak gw untuk makan bakso di kawasan tersebut. Sambil melahap semangkuk mie bakso yang sedang panas-panasnya dilidah (suer gw aja ampe kepanasan makan nya), Nia sangat buka-bukaan soal yang tadi Ia singgung meskipun memang dengan volume suara yang kecil. Kami juga duduk ditempat yang agak berjauhan dengan pengunjung lain. Ia seakan tidak malu membuka cerita yang seharusnya menjadi rahasia terutama dengan orang yang baru dikenal seperti gw. Beruntung, doi gak tahu kalo gw wartawan magang.

Nia yang baru berusia 20 tahun, ternyata sudah tidak perawan sejak dirinya masih duduk dibangku SMP. Keluarga nya juga berantakan, jadi Ia bisa dibilang tidak terurus dan terlibat pergaulan bebas. Setelah lulus SMP, Nia gak lanjut pendidikannya...lalu ngapain dia? Saat itulah, Nia mengadu nasib untuk menjadi seorang SPG memanfaatkan kecantikannya.


Beberapa bulan menjajal pekerjaan tersebut, Nia sadar bahwa penghasilannya tidak mencukupi untuk mengalahkan kejamnya kota Jakarta alias apa-apa mahal. Akhirnya, setan merasuk kedalam pikirannya...memanfaatkan situasi dimana Ia seringkali digoda saat menjaga stand tertentu oleh kaum nakal, Ia mencoba untuk menyedot penghasilan lebih dari mereka. Dengan apa? tentu saja...menjajakan diri!

Sambil kepedasan makan bakso (sumpah itu bakso pedes banget cabe nya), gw pun menanyakan apakah semua dilakukan hanya karena uang semata? Jawaban Nia adalah Iya...Simply Yes.

Nia: Terkadang geli juga gw ama om-om..mending ganteng gaya nye selangit

Kata-kata itu membuat gw hampir tersedak bakso yang ada dimulut gw. Kebanyakan yang menjadi "pelanggan" Nia selain om-om nakal adalah sesama anak muda tajir yang Ia temui di berbagai event.

Tarif 5 juta per malam yang Ia pasang, menurutnya cukup untuk menunjang hari-hari di Jakarta. Nia pun sebenarnya rindu bila keluarganya berkumpul seperti dulu. Namun, situasi saat ini tidak memungkinkan.

Cewek cantik ini juga sempat ngajak gw untuk....ya begitu deh, cuma gw tolak aja dengan halus.

 (ilustrasi)

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan, membuat Nia curiga dengan siapa sebenarnya gw. Tanpa buang waktu gw pun langsung ngakuin bahwa gw adalah wartawan magang.

Dengan shock pake banget setelah denger gw wartawan, dia langsung merebut smartphone gw, dan memeriksanya. Hadeh mbak, gak ada film porno disitu...

Ternyata dia menghapus foto dan rekaman suara yang sempat gw ambil tadi. Alamakkkk hahahahaha.....Nia yang kesal langsung lempar balik HP gw dan pergi...

Nia: Sialan lo! nih! *lempar HP

Gw: "Ehhh baksonya bayar duluuu!!!" 



Wawancara terselubung dengan Nia yang cantik membuka sisi gelap dibalik senyuman manis para SPG. Meskipun memang tidak semua SPG berkelakuan tidak terpuji seperti itu, namun kita harus bersyukur, seengganya nasib kita lebih beruntung daripada dia.

Gw pun meninggalkan tempat itu segera setelah membayar bakso yang gw dan Nia makan (itung-itung upah dia wawancara buahahahaha). 

Okey guys, itu dia tadi sedikit cerita gw membongkar sisi gelap dari para SPG. Sekali lagi gw ingetin, gak semua SPG itu seperti yang ada di cerita ini. Jadi jangan asal nuduh yaa!!

So Thanks for Visit and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!!!